Kamis, 02 April 2015

Surat Ibu



Aliran kehidupan ini sungguh menarik Gusti....
Bagaimana sebuah pikiran dapat menyatu dengan waktu yang seolah saling kejar mengejar.
Bagiku, aliran postmodern sangat akrab dengan kehidupanku, dengan frame yang sudah lama aku tatah dan kuhaluskan permukaannya sedikit demi sedikit.
Alur yang rancu kadang sengaja kuhadirkan. Kembali kuserahkan tanpa syarat dalam beberapa kesempatan.
Lalu kembali lagi.....kadang melesat ke masa depan yang sering  membuatku ingin berdiri dan tak ingin menoleh lagi.
Aku tak ingin bangkit untuk saat ini. Aku masih menyisakan kenangan yang belum kuziarahi.
Buruk...indah....tak mengapa karena aku adalah penganut postmodern & Bloom (TEORI HUMANISTIK)
Penganut tatanan yang dapat kau koyakkan setiap saat, dapat kurubah setiap saat sesuai warna  yang kuinginkan.
Sakit, benci, marah, tolol, jujur, manis , pembunuh, perusuh, pengayom, rindu, .....

Lalu kemana kau letakkan duniamu?
Disini...yah disini, di dada kedua anakku yang kelak mewarisi jiwa anti kemapanan ini, jiwa bebas ini, jiwa perombak ini, dan jiwa jujur ini dalam waktu yang bersamaan ...
Dari alur inilah, mulai kurekam jejakku melalui kata-kata, tulisan, lukisan, buku-buku, juga mimpi-mimpi yang telah mengalir kedalam darah anak-anakku...
Berkelilinglah dunia dimana dunia yang sempat hilang itu singgah di ‘dead valley’
Mendakilah di puncak Mont Blanc, Kilimanjaro dan Everest
Belahlah laut Merah, susuri Amazon yang tenang dan mematikan serta bekuan air di sungai Volga
Singgahlah di atap Pamir, sapalah Spinx dalam gundukan debu-debu kering
Dan ciumlah Hajjar Aswad dengan linangan air mata di seluruh indramu
Beginilah ending sebuah cerita.....elegi syahdu seperti perahu yang luruh dalam damai angin timur

[ 01 April 2015_utk anak-anakku ]



POStMODERN
[sebuah teori, namun justru menghargai teori-teori yang bertebaran dan sulit dicari titik temu yang tunggal. Hal ini secara singkat sebenarnya ingin menghargai faktor lain (tradisi, spiritualitas) yang dihilangkan oleh rasionalisme, strukturalisme dan sekularisme]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia (tidak) Bebas

Malam itu angin bergerak binal. Habis hujan dan jalanan aspal sudah mulai agak kering. Basah, beberapa dedaunan yang rimbun di pinggir jalan...