Selasa, 15 Oktober 2024

“JIKAPUN TIDAK, AKU AKAN BERKATA IYA” (sebuah monolog)

 



Aku   :  Adam…Eva …kuciptakan untuk diriku sendiri. Jika aku jadi orang jahat, maka aku akan senang hati menjadi pembunuh. Satu orang yang ingin kubunuh dengan tanpa belas kasih adalah aku sendiri. Namun jika aku ditakdirkan jadi manusia yang berhati malaikat, maka aku akan jadi malaikat betulan… yang bisa menyelamatkan diriku sendiri dari kungkungan kegelapan dan terkubang di lubang yang dalam ….Biarlah mereka saling bunuh dan menyelamatkan. Sampai mana aku bisa kuat menghadapinya. Menghadapi kekacauan ini.

 

Adam  :

“Seperti cerahnya matahari pertama yang kulihat…

matamu bersinar menyorotkan kehidupan, Eva

Rambutmu legam, seperti segenggam arang dan segelap malam yang kutemui.

Bahasamu lembut, selembut angin sore yang berhembus berbisik di telinga dedaun,

Entah sampai kapan ….aku terus mengusut jejakmu,

Aku berjanji menyambut yang dijanjikan Tuhan padaku

O, sampai kapan aku mencarimu?

 

Di mana kamu, Eva?”

 

SurTejo:

(berteriak-teriak)

“Haaaiiii….. Mbah Adaammm, kami di sini…..!

Kau bisa mendengarku??

Aku bisa mendengar suaramu  dari sini.

Aku tadi bertemu dengan Nenek Eva lo Mbah …

Kenapa kau tak menoleh wahai, mbah Adam?

Aku sudah menemukan yang ingin kau temukan

Aku punya alat dengan radar ini, mudah untuk mencari sesuatu yang hilang….

Kau tentunya bisa belajar dengan mencari pengetahuan di manapun itu, bukan?

Lalu kau akan bisa menemukan ini itu lalu kau bisa menamai mereka yang kau temui,  meniru apapun yang kau lihat, memakan apa yang mereka makan, dan mengenakaan baju yang mereka kenakan…. Sebuah pohon pengetahuan yang luarbiasa bukan?

 

 

Halah kamu bicara apa to Sur…sur …

Jangan sok-sokan kamu
wajahmu saja biasa-biasa saja, otakmu juga gak besar-besar amat,

Kenapa kau terus nerocos bab kebidupan?

Betulkan dulu tuh, bajumu yang compang camping
sepatumu yang jebol dan rumahmu yang reot
dunia tak menerima kekurangan manusia seperti itu

Kau harus cantik mulus ganteng gagah dan kaya untuk bisa hidup

Permak dulu wajahmu itu
dunia itu kejam, Sur!

Kejam Sekali!!!”

 

Eva:

“Aku telah berjalan jauuhhh sekali, Adam
menyeberang lautan, naik gunung berkelok kelok menuruni lembah dan berlarian di padang rumput yang tak berbunga…..dan musim selalu berubah

Selalu berubah

 

Bagaimana kabarmu di sana, Adam

Mungkin permainan ini bisa berubah cara mainnya,

Berubah endingnya

Kita hanya dilahirkan demi program yang dirancang…

Kita sudah mengawalinya, Adam…

Kapan kita bisa mengakhirinya?

Apa kita bisa me-reset permainan ini dan bisa mengubah cara mainnya?

 

Namun, kita tahu benar…

Permainan ini hanya bisa dimainkan kita berdua

Dan aku belum menemukanmu”

 

SurTejo:

(Surti berteriak)

“Wahai mbah Adam …..Nenek Eva …..
kemarilah, kalian bisa bertemu di sini!
menengoklah Adam Eva….
Suaraku habis terus meneriakimu…

 

Sur…Surti, sudahlah,

Mereka yang seharusnya bertemu di sini atau di sana itu bukan urusanmu

Dandanlah demi esok bisa bertemu matahari

Kita perlu cantik dan ganteng agar bisa hidup layaknya manusia jaman ini

Demi bisa foto keren dan mempostingnya dengan bangga

Demi matahari yang setiap hari kalem menemui kita dan mengantar bekalmu di tempat kerja

Kita bisa melaut, berselancar kapanpun sejauh mungkin tanpa repot-repot bergerak

 

Tejo-tejo… kau salah

Kita bisa hidup layak seperti saat ini karena Mbah Adam Nenek Eva bisa bertemu

Seperti dalam kitab takdir

Adam dan Eva yang gagal bertemu itu suatu keniscayaan dunia lain yang perlu dipertimbangkan….

Dunia bakal edan,,,, dunia sudah edan sekarang

Gila seperti kamu!

Yang selalu menganggap wajahku jelek dan otakku kecil!

Biarpun kulitku hitam, badanku pendek, hidungku pesek dan aku tidak kaya..

HIDUP hidung pesek…HIDUP kulit coklat…HIDUP rambut kutuan. Hidup hidupaannnnnn!

(sambil mengangkat tinggi-tinggi tangannya yang mengepal)

Aku layak memperjuangkan hidup ini

Demi perjuangan Mbah Adam dan nenek Eva yang bertemu dengan penuh duka cita!

Entah terlalu cepat atau terlambat mereka bertemu…

Atau bahkan GAGAL BERTEMU

Hentikan omong kosongmu itu….

Aku mencintai hidup ini, Tejo

 

Minggir… aku akan menanam padi, merumput di kebun beternak sapi

Atau menjahit baju untuk anak-anakku

Mengocehlah sesukamu ….

 

(Berteriak)

Wahai Mbah Adam …Nenek Eva …. Selamat berjuang

Semoga kalian segera bertemu!

(membatin diam…amat diam)

Atau tidak sama sekali!

Tidak sama sekali…..

 

Solo,  2023-2024

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia (tidak) Bebas

Malam itu angin bergerak binal. Habis hujan dan jalanan aspal sudah mulai agak kering. Basah, beberapa dedaunan yang rimbun di pinggir jalan...