Anakku
serupa puisi. Puisi adalah kata-kata yang mahal makna. Aksara yang musti
dirangkai betul sampai si pembaca paham maknanya. Puisi yang lepas dari
hujatan, kecaman dan olokan. Bukan prosa. Sebab ribuan kata musti dibaca dan
dicerna. Cukup puisi, singkat padat makna. Serupa anak-anak yang sederhana
memainkan kata tanya pada ibunya. Yang lugas dengan cara berpikirnya. Yang
rindu pada setiap teguran manis ibunya. Anak serupa puisi. Yang perlu dibaca
dan dipahami maknanya. Bukan sebuah kamus yang berisi petunjuk arti kata.
Saya
terpaksa jadi melankolis. Setelah tugas keluar kota yang membuat seorang ibu
dilema akut. Bagaimana mungkin, saya meninggalkan anak kecil yang masih
mempunyai ketergantungan pada ASI (Air Susu Ibu). Sekelebat saya langsung
memutuskan untuk urungkan niat berangkat Diklat ke Malang. Duh Gusti, ini seperti persoalan negara rupanya. Untuk seorang ibu,
saya yakin tidak semudah itu. Namun, dorongan dari teman-teman kerja membuat
saya bangkit kembali untuk semangat belajar.
Saya
susun strategi. Langkah-langkah birokrasi yang musti saya lampaui. Pertama,
ijin Kepala Sekolah, karena saya baru saja mutasi ke sekolah yang baru di tahun
ajaran ini. Kedua, suami selaku pemimpin keluarga, dan ketiga yaitu eyang putri
yang selalu menemani anak saya di rumah. H-2 keberangkatan, saya baru
mendapatkan ACC dari Kepala Sekolah dan suami. Dan yang paling mendebarkan
adalah mendapatkan ijin dari eyang putri yang notabene pengasuh anak saya
selama saya bekerja. Keputusan Tuhan tak pernah salah. Akhirnya sehari sebelum
keberangkatan semua birokrasi sudah saya lalui dengan status “yes”.
Saya
berangkat dengan membawa ribuan memori tingkah lucu dan kenakalannya. Dalam
perjalanan di kereta, saya mendendangkan musikalisasi puisi ciptaan Penyair
Solo Sosiawan Leak, “Anak....anakku seperti puisi. Dirangkai dari kata yang
dikawin makna. Dirangkum dengan sebuah tembang kehidupan. Hingga menjelma irama
kangen...irama kangen. Yang tak pernah rampung kudendangkan”. Sekalipun dalam lelapnya,
rentetan aksara ubahnya jadi puisi.
(
Malang, 14 Agustus 2017)