Selasa, 13 Mei 2025

Mimpi Perempuan Paruh Baya

Api terlihat membumbung di kilau matamu. Itu bukan neraka kan, bu? Itu seperti kelopak yang merekah di malam hari. Mataku berair, geloramu berapi. Sungguhpun Tuhan tak ke mana-mana, Dia menantimu di perempatan jalan. Ditemani tukang becak yang lelap di mimpi-mimpinya.

Sungguh Tuhan tak ke mana-mana, bu. Hanya saja kau penat dan menyangkalnya mati-matian. Bahwa senja kau anggap ingkar janji. Bahwa hujan lelah menanggung sepi. Bahwa bulan sering nangis di kuburan, sendiri. Bahwa kau terkungkung di bola mata yang berapi-api dan penuh gejolak.

Setelahnya, kau minta mati dalam dekapan malam dibalut luka, katanya akar-akar pohon beringin itu kulkas penyimpan lupa: dingin dan beku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia (tidak) Bebas

Malam itu angin bergerak binal. Habis hujan dan jalanan aspal sudah mulai agak kering. Basah, beberapa dedaunan yang rimbun di pinggir jalan...