(1)
Ada kejenuhan pada puisi
Resah pada kata yang hilang
Seperti Memungut sampah di tong
Berkumpul tuk jadi budak
Kekejaman dalam kata kata
Hujani kata kata di mulut
Berkoar-koar, mengaduh, menuduh,
memburu
Membunuh makna di awal dan akhir
Kemudian jadi temuan lain dalam
kotak yang berbeda
Kejahatan yang tak bisa
dimaafkan
(Permainan belum tuntas)
(2)
(2)
Sejak kapan hujan membuang peluh di selokan
Dia merelakan diri di
panas dan dingin
menyiasati malam
Kemudian menyatu dalam waktu
Setelahnya kau renggut dalam simbol
jadi dewa juga iblis
mengendap dalam-dalam ke inti
untuk kau temu lagi nanti kembali
kemudian... dan seterusnya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar