Minggu, 19 Oktober 2014

PARODI KATA


 (1)
Ada kejenuhan pada puisi
Resah pada kata yang hilang
Seperti Memungut sampah di tong
Berkumpul tuk jadi budak
Kekejaman dalam kata kata
Hujani kata kata di mulut
Berkoar-koar, mengaduh, menuduh, memburu
Membunuh makna di awal dan akhir
Kemudian jadi temuan lain dalam kotak yang berbeda
Kejahatan yang tak bisa dimaafkan
(Permainan belum tuntas)

(2)

                                        Sejak kapan hujan membuang peluh di selokan
                                        Dia merelakan diri di panas dan dingin
                                        menyiasati malam
                                        Kemudian menyatu dalam waktu
                                        Setelahnya kau renggut dalam simbol
                                        jadi dewa juga iblis
                                        mengendap dalam-dalam ke inti
                                        untuk kau temu lagi nanti kembali
                                        kemudian... dan seterusnya
 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Manusia (tidak) Bebas

Malam itu angin bergerak binal. Habis hujan dan jalanan aspal sudah mulai agak kering. Basah, beberapa dedaunan yang rimbun di pinggir jalan...