Jika masa menyebut dirinya sebagai pencatat sejarah,
rasanya banyak yang terlewat dari sini,
dogma, agama, manusia ....
sedangkan tak ada wadah yang mampu menampungnya
hanya pengetahuan yang menjadikan kenyataan-kenyataan manusia
ad infinitum...
penderitaan, kebahagiaan tak mampu sembunyi dari akal
sedangkan manusia sibuk dengan mesin dan uang
tak ada ruang
untuk sekedar menanti
atau menulis surat
untuk kekasih yang pergi....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar