Ajaklah
anakmu bercermin, yang ada dalam cermin adalah bentuk.
Yang
bercermin adalah wujud.
Bentuk
tidak memiliki wujud.
Adanya
bentuk bergantung pada wujud.
Ada
yang bercermin (wujud), maka ada cerminan (bentuk).
Bentuk
tidak memiliki geraknya sendiri.
Jika
yang bercermin (wujud) bergerak, maka cerminan (bentuk) mengikuti begitu saja
gerakan tersebut.
Allah
itu Qiyamuhu Binafsihi, atau ada
karena Ada-Nya sendiri.
Tanpa
bercermin, Dia ada.
Beda
dengan cerminan : ada jika ada yang bercermin.
Adanya
cerminan pun seseungguhnya palsu, fana, kamuflase,alias tidak benar-benar ada.
Bagaimana
bentuk Allah itu tidak tepat, yang tepat adalah bagaimana wujud Allah. Maka
jawabannya adalah : lihatlah bentuk cerminan-Nya, yaitu Makhluk. Allah itu
meliputi segala sesuatu yang maknanya Allah ada dalam setiap hal. Lalu
bagaimana cara melihat Allah ? kelak, jika kau baik hati kepada semua makhluk
maka Allah akan mengizinkanmu melihat-Nya. Allah hidup di hati setiap manusia
dan tidak pernah absen dari setiap kesedihan hati kita. Allah hadir di setiap
kebahagiaan dan kesedihan. Allah akan melihat dan mendengar setiap ucapan,
dikatakan oleh lidah atau disimpan dalam batin. (MALIK CANDRA)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar